Suzuki SkyWave 125 (Jakarta)
Suzuki Skywave 125 beraliran low rider ini sebenarnya biasa saja. Atau boleh dibilang ketinggalan zaman. Itu karena ubahan yang dilakukan sebatas memainkan sumbu roda dengan masih mempertahankan bodi standar.
Terlebih untuk saat ini, mereka yang menggarap tampilan low rider sudah banyak mengcustom bodi dengan hebatnya. Jadi, kalau masih ada yang meraca cukup bermain dengan bodi standar, rasanya memang sudah nggak musim cuy.
Terlebih untuk saat ini, mereka yang menggarap tampilan low rider sudah banyak mengcustom bodi dengan hebatnya. Jadi, kalau masih ada yang meraca cukup bermain dengan bodi standar, rasanya memang sudah nggak musim cuy.
Eits, tunggu dulu. Meskipun jadinya berkesan simpel tapi sebenarnya banyak ide atau i
nspirasi yang bisa kita ambil dari karya seperti ini. Baca terus makanya!
"Bukannya nggak bisa bikin bodi heboh tapi itu permintaan si pemilik. Makanya, meski terlihat sederhana tetap diberi sentuhan istimewa," pasti Antonius Chandra, juragan Ton's Chrome dari markasnya di Jl. Raya Pondok Pinang, No. 1, Jakarta Selatan.
Misal untuk urusan pelek. Anton ogah pakai lingkar roda pasaran. "Gue buat sendiri dengan model yang merujuk ke komunitas Harley-Davidson (H-D). Pastinya model ini sangat langka," tambah pria berkuncir ini.
Meski ukuran telapak pelek tidak terlalu lebar, tapi dengan bentuk khas tentu punya kekuatan. "Apalagi dengan finishing rapi serta pelapisan pernekel, makanya pelek ini jadi sangat berkelas," tambah Anton. Oh ya, untuk posisi roda belakang sudah mundur 25 cm dibandingkan kondisi awal.
nspirasi yang bisa kita ambil dari karya seperti ini. Baca terus makanya!
"Bukannya nggak bisa bikin bodi heboh tapi itu permintaan si pemilik. Makanya, meski terlihat sederhana tetap diberi sentuhan istimewa," pasti Antonius Chandra, juragan Ton's Chrome dari markasnya di Jl. Raya Pondok Pinang, No. 1, Jakarta Selatan.
Misal untuk urusan pelek. Anton ogah pakai lingkar roda pasaran. "Gue buat sendiri dengan model yang merujuk ke komunitas Harley-Davidson (H-D). Pastinya model ini sangat langka," tambah pria berkuncir ini.
Meski ukuran telapak pelek tidak terlalu lebar, tapi dengan bentuk khas tentu punya kekuatan. "Apalagi dengan finishing rapi serta pelapisan pernekel, makanya pelek ini jadi sangat berkelas," tambah Anton. Oh ya, untuk posisi roda belakang sudah mundur 25 cm dibandingkan kondisi awal.
Begitu juga halnya dengan knalpot dan setang. "Pokoknya saya mau simpel tapi dengan tampilan yang sebenarnya lumayan nonjok," kata Erwin Dwi si empunya motor menimpali.
Knalpot model lurus dan panjang ini menjadi penguat tema yang juga punya pengaruh besar. Saluran buang dan kemudi tadi murni karya Anton. "Kedua bagian ini juga sudah sesuai tema low rider," tambah pria kurus ini.
Untuk bodi, Anton memang hanya membuat sepatbor depan dan belakang. Tapi, jangan anggap enteng pengaruh sepatbor ini. Dengan pemilihan model yang pas, maka bisa membuat Skywave ini jadi begitu sangat low rider.
Alhasil Anton sakses membuktikan bahwa kesan simpel tapi dengan harmonisasi dan detail sempurna maka akan terlihat menarik. Jadi nggak perlu ribet juga kan bikin low rider?
Knalpot model lurus dan panjang ini menjadi penguat tema yang juga punya pengaruh besar. Saluran buang dan kemudi tadi murni karya Anton. "Kedua bagian ini juga sudah sesuai tema low rider," tambah pria kurus ini.
Untuk bodi, Anton memang hanya membuat sepatbor depan dan belakang. Tapi, jangan anggap enteng pengaruh sepatbor ini. Dengan pemilihan model yang pas, maka bisa membuat Skywave ini jadi begitu sangat low rider.
Alhasil Anton sakses membuktikan bahwa kesan simpel tapi dengan harmonisasi dan detail sempurna maka akan terlihat menarik. Jadi nggak perlu ribet juga kan bikin low rider?
KELIR FRESH
Untuk urusan warna Erwin dan Anton sepakat menggunakan kelir fresh atau yang menurut mereka segar. "Karena itu kita pilih warna hijau, tapi enggak polos," kata Erwin yang menyerahkan urusan pengecatan kepada bengkel FIM 2 di Petukangan, Jakarta Selatan.
Tapi tentunya bukan sekadar hijau. Sentuhan airbrush grafis juga diperlukan. "Dengan begini meski bodi masih standar tapi sudah terlihat seperti dicustom," tambah Erwin.
Motif yang sepakat dipilih memang lebih ke arah grafis. Simpel dengan efek model kotak-kotak. "Bagian yang diberi motif yaitu sepatbor depan dan belakang. Serta bodi samping bagian belakang," tambahnya lagi.
Pengerjaan efek model kotak-kotak tidak sesederhana yang dibayangkan.Karena dengan teknik khusus maka motif itu jadi terlihat seolah tiga dimensi.
Ciamik!
DATA MODIFIKASI
Pelek depan : Custom 5x14 inci
Ban depan : Swallow 140/60-14
Pelek belakang : Custom 7x14 inci
Ban belakang : Swallow 160/60-14
Ton's Crome : (021) 7392471
Tapi tentunya bukan sekadar hijau. Sentuhan airbrush grafis juga diperlukan. "Dengan begini meski bodi masih standar tapi sudah terlihat seperti dicustom," tambah Erwin.
Motif yang sepakat dipilih memang lebih ke arah grafis. Simpel dengan efek model kotak-kotak. "Bagian yang diberi motif yaitu sepatbor depan dan belakang. Serta bodi samping bagian belakang," tambahnya lagi.
Pengerjaan efek model kotak-kotak tidak sesederhana yang dibayangkan.Karena dengan teknik khusus maka motif itu jadi terlihat seolah tiga dimensi.
Ciamik!
DATA MODIFIKASI
Pelek depan : Custom 5x14 inci
Ban depan : Swallow 140/60-14
Pelek belakang : Custom 7x14 inci
Ban belakang : Swallow 160/60-14
Ton's Crome : (021) 7392471
Penulis/Foto : Stanly, Nurfil/Stanly
waroengkopikoe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar