Aliran low rider biasa diterapkan pada tipe skubek. Ya Honda, Suzuki atau Yamaha. Karenanya, pemodif aliran ini bisa mati gaya lantaran berbagai varian turunan low rider sudah banyak aplikasi.
Seperti itulah yang dirasakan Adi, pemilik Honda Vario 2008 asal Bogor ini. “Bingung mau bikin low rider seperti apa ya..? Hampir semua modifikator telah menerapkan aliran itu,” jelas anggota Dramaga Mio Bogor Club (DMBC). Lantas, ia berkonsultasi kepada Rudi Mulyono, punggawa Java Modification yang berdomisili di Jl. HR. Suandana, No. 20, Dramaga, Bogor, Jawa Barat.
“Dari omong-omongan, Adi ingin Varionya dicustom plus ditambah tatanan audio alias full music,” jelas Rudi yang menangani urusan modif bodi ini. Sebelumnya, Adi tentu juga ikut memanjangkan sumbu roda hingga mencapai 10 cm. “Ukuran itu cukup ideal untuk skubek Vario,” papar modifikator berbadan streamline ini.
Untuk undur-undur Vario menurut Rudi harus digeser 3 cm ke kiri. Biar roda belakang center dengan roda depan. Sementara selongsongnya tetap. Tinggal ditambah pelat ukuran 5 cm.
Biasanya juha, modifikator langganan menjejalkan roda pakai ban ukuran 140, Rudi malah mengaplikasi karet bundar dengan lebar 150.
Problem kelistrikan pada sistem audio, aki gampang tekor. Disiasati penggunaan kapasitor bank sebagai penyimpan arus. Aki dipasang dua agar tidak mengganggu kerja starter.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Deli Tire 140/60-14
Ban belakang : Deli Tire 160/70-14
Bodi : Custom Fiber
Setang :
Penulis/Foto: Hend/Endro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar